Tak Melulu Tambang dan Kebun, Anggota Dewan Sebut Pariwisata Bisa Tingkatkan PAD Bengkulu Utara

Anggota Komisi III DPRD Bengkulu Utara Morten Proshansen saat mengikuti kegiatan paripurna dan salah satunya membahas tentang pariwisata.

BENGKULU UTARA, si.com– Pertambangan dan perkebunan memang menjadi dua sektor penyumbang PAD Bengkulu Utara. Terutama pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit dan karet.

Namun, kedua sector itu tidak bisa menyumbang banyak untuk pembangunan. Pasalnya, pertambangan lebih banyak menjadi kewenangan pemerintah pusat, terutama terkait dengan pajak ekspor.

Hal serupa juga berlaku bagi perkebunan kelapa sawit yang lebih banyak menjadi kewenangan pusat. Sementara daerah, hanya mendapatkan manfaat setelah ada dana bagi hasil. Bahkan kebijakan pemerintah pusat untuk memberikan dana bagi hasil kelapa sawit pada daerah baru dilakukan pemerintah pusat dalam dua tahun belakangan ini.

Terhadap kondisi itu, Anggota Komisi III DPRD Bengkulu Utara, Morten Proshansen, SH, MH meminta Pemkab Bengkulu Utara untuk terus menggali potensi daerah demi meningkatkan pendapatan asli daerah. Apalagi sejak 10 tahun terakhir, kata dia, tidak ada peningkatan besar dari sektor pendapatan daerah yang tertuang dalam komposisi APBD.

“Hal ini berdampak pada lambatnya pembangunan yang dilakukan, sedangkan tantangan dan tuntutan pemabngunan dari masyarakat terus meningkat. Maka harus ada terobosan untuk memaksimalkan kembali apa yang menjadi potensi daerah sehingga bisa menghasilkan untuk pembangunan,” tegasnya.

Menurut Morten, salah satu potensi daerah yang bisa ditingkatkan adalah pariwisata. Apalagi sector ini tersebar di seluruh wilayah Bengkulu Utara.

Morten menilai bahwa selama ini sektor pariwisata belum maksimal digarap agar bisa benar-benar dikenal oleh masyarakat secara luas. Potensi wisata Bengkulu Utara, kata dia, juga belum bisa memunculkan daya tarik bagi wisatawan lokal asal Provinsi Bengkulu apalagi dari luar Provinsi Bengkulu.

“Kami berharap sektor pariwisata ini mendapatkan perhatian serius dan bisa digarap dengan serius pula oleh pemerintah,” terangnya.

Ia menyadari adanya keterbatasan keuangan di Bengkulu Utara. Apalagi sektor pariwisata belum menjadi target utama pembangunan.

Meski begitu, Morten meminta pemerintah daerah dapat menentukan arah pembangunan sektor pariwisata dalam rangka panjang dan menjadi target pembangunan tahunan.

“Maka memang target pembangunan pariwisata dalam beberapa tahun kedepan harus sudah tersusun, sehingga tergambar pembangunan tahunan yang akan dilakukan,” terangnya.

Morten mengatakan, Bengkulu Utara tak hanya memiliki wisata air terjun, seperti Air Terjun Kemumu, Air Terjun Balam, dan Air Terjun Batu Roto, tetapi masih banyak lagi yang lain yang belum tergali maksimal oleh pemerintah.

“Kita memang kaya dengan potensi wisata alam, wisata alam ini harus digarap dengan serius, karena kita tidak mungkin berlomba dengan daerah lain terkait sektor wisata buatan,” terangnya.

Bahkan Bengkulu Utara juga memiliki kecamatan kepulauan yaitu Enggano yang memang dikenal memiliki potensi wisata yang sangat besar. Bahkan Ia optimis jika kecamatan Enggano digarap dengan serius bisa menjadi potensi wisata unggulan. Tak hanya Provinsi Bengkulu namun juga namun juga potensi wisata nasional.

“Namun untuk menggarap ini tentunya tidak mungkin hanya dilakukan pemerintah daerah, namun pemerintah daerah kita harapkan bisa terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat,” tutup Morten. (ADV)